Rabu, 07 Mei 2014

secarik puisi pendesir nadi

Dikau adalah alunan sendu senja 
Yang mampu menenggelamkan matahari
Layaknya embun di pagi buta 
Meretas menyegarkan dedaunan
Ketika selayak malam gelap
Rona indahmu selalu dinanti


Bagai rembulan yang tak kunjung sirna dalam kemilau bintang
Perihal matahari membunuh rembulan , namun itu hanya fiktif
Karna bagikulah rembulan yang selalu berbinar dan gemilang seiring waktuku hidup

Dan Ketika lakumu meredam 
Tahukah jika lautan pun menangis 
Dalam indahnya panorama 
Tak satupun bergeming menghalaumu 
Engkau adalah kekekalan nada yang mendesir
Mendalam mengusur setiap rona hujan

Mengalir lembut dalam denyut nadi
Tak satupun dapat membendung
Dan seiring singgasana yang masih dalam peraduan
Seketika sanubari melantun mengembang
Hanya engkau lah dalam benakku  

sekian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar