Senin, 26 Mei 2014

Penantian Tak Berujung

Meredup menginang lantunan jingga
Merubah keabadian akan ambisi
Dan ketika kenangan tak berucap 
Layaknya perahu tenggelam terbalik


                Dan ketika matahari menghilang dari peradaban
                Tak satupun yang nampak terundang

                Perihal makna untai lisan
                Hanya lambain angkuhmu yang tak terbendung


Ketika rona dua hati yang membelah
senja pun menjadi saksi
Kayu bakar yang tak sempat berbicara ketika ia menjadi abu
Mengutuk hirau kenangan tersinyalir


                Teruntuk kepada sang perindu
                Hamparan anganku yang terus membuai
                Hanya pada dikaulah rantai tulis ini bersenyawa
                Merajuk membesut kesucian indahnya rona hati





Puisi ini mengisahkan seseorang yang sedang merayu mantan kekasih yang sangat di kasihinya , berawal dari mengingat kembali kesalahan fatal yang sempat ia buat , ia pun terus berjuang berdoa bahkan tak henti hentinya untuk mendambanya kembali , setelah bebrapa alunan waktu , ia sadar bahwa orang yang di kasihinya pun tak akan kembali , ia sudah menemukan belahan hatinya yang baru , dan akhir dari kisah puisi ini hanya bisa mencurahkan perasaanya lewat puisi ini , selamat membaca guys :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar